Pesta Parak Iwak Festival Serayu Banjarnegara
(Pesta Parak Iwak )
BANJARNEGARA kini memiliki ikon kegiatan pariwisata baru yang diharapkan mampu mengangkatkan potensi wisata kabupaten ini. Kegiatan tersebut disebut Pesta Parak Iwak alias menangkap ikan secara massal. Even ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Festival Serayu Banjarnegara (FSB) 2013 yang digelar hingga 31 Agustus.
Puluhan ribu warga dari berbagai pelosok desa membanjiri kawasan sungai Serayu tempat digelarnya Pesta Parak Iwak diantara Desa Kutayasa Kecamatan Madukara dan Singamerta Kecamatan Sigaluh Banjarnegara, Selasa (27/08/2013). Tak kurang dari 1 ton ikan konsumsi ditebar oleh panitia di arah hulu jembatan Singamerta, warga yang menyemut di hilir langsung berlomba menangkapnya dengan tangan kosong maupun jaring.
Rangkaian Pesta Parak Iwak diawali dengan prosesi pengambilan Ulam Sari Tirta Nyawiji sehari sebelumnya dari 7 sumber air di pegunungan Dieng, yaitu telaga Balekambang, telaga Merdada, telaga Pengilon, telaga Warna, telaga Cebong dan sendang Sedayu. Ikan-ikan dari sumber air tadi selanjurnya dikirab melintasi Kecamatan Batur - Wanayasa - Karangkobar - Banjarmangu dan berakhir di Kutayasa Madukara, selanjutnya ditabur di sungai Serayu.
Ribuan warga berebut menangkap ikan di Sungai Serayu dalam acara Pesta Parak Iwak di Desa Singomerto, Madukara, Banjarnegara, Jateng, Rabu (27/8). Pesta Parak Iwak yang dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo ini, merupakan rangkaian dari Festival Serayu 2013 yang diadakan oleh Pemkab Banjarnegara
Penaburan dilakukan siang kemarin oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Tjitjip Sutardjo bersama bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo. “Pesta Parak Iwak ini sebagai satu bentuk penyadaran masyarakat tentang pentingnya memperlakukan sungai Serayu dengan lebih baik lagi. Pesan lain adalah agar masyarakat sungai tidak hanya mengambil isi dari sungai, tetapi ikut merawat dan melestarikan keberadaan sungai,” kata Wakil Bupati Banjarnegara, Hadi Supeno selaku ketua umum FSB disela kegiatan.
Menurut Hadi, kedepan Sungai Serayu akan menjadi simpul pembangunan kebudayaan dan pariwisata. Kalau sungai hanya untuk membuang limbah dan sampah, bisa dipastikan peradaban masyarakat itu masih rendah.
Sementara itu Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Tjitjip Sutardjo mengaku terkesan melihat antusiasme masyarakat mengikuti Pesta Parak Iwak. Even tersebut dinilainya dapat mendorong berbagai pihak meningkatkan kepedulian dalam menjaga dan memelihara kelestarian sungai.
"Di saat perairan umum di berbagai daerah mengalami tekanan tinggi berupa pencemaran yang memusnahkan sumber daya ikan, saya memberikan apresiasi dan penghargaan tinggi terhadap kebijakan lingkungan perairan umum yang dilakukan melalui Pesta Parak Iwak," katanya
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara, Aziz Achmad, mengatakan, tahapan saat ini adalah menggencarkan promosi melalui berbagai media, antara lain bekerja sama dengan komunitas blog, duta wisata, dan juga road show keliling berbagai daerah.
Harapannya, dengan promosi tersebut bisa menggaet banyak wisatawan ketika berbagai agenda wisata digelar.
Halo, saya ingin tahu tentang sejarah munculnya acara Parak Iwak ini? Dan juga maknanya apa saja? Kenapa dipilih 7 sumber air dari Dieng? dsb. Apakah Yudha pernah menulisnya? :D
ReplyDeleteDitunggu ya informasinya...
Salam,